Selasa, 29 Maret 2011

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama Hindu berasal dari India. Untuk mengetahui sejarah perkembangannya haruslah juga dipelajari sejarah perkembangan India meliputi aspek perkembangan penduduk maupun aspek kebudayaannya dari jaman ke jaman. Berdasarkan penelitian usia kitab- kitab Weda, para ahli sampai pada suatu kesimpulan bahwa agama Hindu telah tumbuh dan berkembang pada sekitar 6.000 tahun sebelum tahun Masehi. Sebagai agama tertua, agama Hindu kemudian berkembang ke berbagai wilayah dunia, termasuk Asia Tenggara dan Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Sebab- sebab keagamaan kelahiran agama Hindu di India?
2. bagaimana Sejarah perkembangan agama hindu di India?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa sebab-sebab keagamaan kelahiran agama hindu di Hindia
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan agama hindu di Hindia.









BAB II
PEMBAHASAN

A. Sebab- Sebab Keagamaan kelahiran Agama Hindu di India
Kelahiran agama hindu di india mempunyai sebab-sebab keagamaan. Supaya kita dapat memahami lebih mendalam kita perlu mengetahui keadaan bumi dan alam di Hindia, tempat bangsa India hidup dan berkembang
1. Bumi Hindia
Pada zaman kuno oleh penduduknya India disebut Jambudwipa, yang artinya benua pohon jambu, atau disebut Bharatwarsa, yang artinya keturunan bharata. Nama India dijelaskan dari nama Sungai Sindbu, yang mengairi daerah barat India. Bangsa persia menyebut sungai itu dengan sungai Hindu. Kemudian nama ini diambil alih orang Yunani, sehingga nama itulah yang terkenal di dunia Barat. Akhirnya nama itu diambil alih oleh pemerintah india sekarang ini. ketika agama islam datang di India nama yang diberikan oleh bangsa Persia timbul kembali dalam istilah Hindustan, sedang penduduknya yang masih memeluk agama india asli disebut orang Hindu.
India dipisahkan dari bagian-bagian Asia yang lain oleh bukit-bukit yang tinggi dan terjal, yaitu di bagian Barat oleh tanah dipegunungan Hindu Kush,dibagian utara oleh bukit-bukit pegunungan yang memisahkan India dari Birma.
Pegunungan Windhya yang membujur dari barat ke timur membagi India menjadi 2 macam, yaitu India Utara dan India selatan,
India utara memiliki dua lembah sungai yang sangat luas dan subur, tempat kekayaan yang melimpah-limpah dan tempat kerajaan-kerajaan besar yang berkembang, yaitu lembah sungai Indus atau sindhu di sebelah Barat, dan lembah sungai Gangga di tengah dan Timur. Kedua lembah ini dipisahkan oleh padang pasir thar atau Rajasthan dan dataran tinggi Kuruksetra, yang pada zaman kuno merupakan medan pertempuran bangsa- bangsa yang ingin merebut atau mempertahankan India.
India selatan terdiri dari tanah pegunungan Windya disebelah Utara dan lembah pantai di sebelah Timur, selatan dan barat, sedang ditengah-tengah terdapat suatu Dataran tinggi dekhan yang sukar sekali dimasuki, sebagian besar dataran Dekhan adalah kering. di sebelah barat maupun timur daratan ini dibatasi oleh jajaran bukit-bukit, demikian juga disebelah timur. Pegunungan ini disebelah barat lebih tinggi dari pada di sebelah timur. Hanya ada dua sungai yang mengalir kebarat. Daerah pantai merupakan daerah yang luas dan subur,dengan banyak kota dagangnya.
Demikianlah keadaan bumi India secara singkat. Pada zaman kuno bukit-bukit India yang tinggi itu dapat melindungi India dari penyerbuan bangsa-bangsa lain. Sekalipun demikian, posisi India yang terpisah dari Asia lain tidaklah sedemikian sempurna. Sejak zaman kunopara pedagang dan bangsa-bangsa lain dapat memasuki India dengan melintasi bkit-bukit yang tinggi dan terjal tadi.
2. Penduduk India
Penduduk India tergolong negrito,yang kemudian bercampur dengan bangsa-bangsa yang mendatangi India. Oleh karena itu, bangsa India sekarangini adalah bangsa campuran. Diantara bangsa-bangsa yang memasuki India dan mempunyai pengaruh yang besar sekali atas bangsa atas bangsa india adalah bangsa Drawida dan bangsa Arya.
Bangsa Drawida tersebar diseluruh India. Tetapi di India Utara mereka kemudian didesak oleh bangsa Arya yang memasuki India kira-kira pada tahun1500 SM. Namun hal ini tidak berarti bahwa mereka dilenyapkan dari India Utara. Mereka bercampur dengan bangsa Arya itu.
Bangsa Arya termsasuk bangsa indo-Jerman. Dari mana mereka berasal tidak dapat diketahui dengan pasti. Barangkali mereka berasal dari asia tengah. Mungkin karena ingin mencari tanah-tanah yang lebih subuh, mereka pada zaman yang kuno itu menyebar ke mana-mana. Ada yang memasuki Eropa Utara, ada juga yang memasuki tanah Balkan, lalu menyebrang ke Asia kecil,menuju iran, dan akhirnya memasuki India melalui celah-celah khalbar,disebelah barat laut. Kemudian besar mereka memasukin India secara gelombang. Dan dengan pelan-pelan mereka menduduki seluruh India Utara.
3. Peradaban Drawida
Bangsa Drawida berasal dari daerah Asia Tengah (Baltic) masuk ke India dan mendiami daerah sepanjang sungai Sindhu yang subur. Kebudayaan mereka lebih tinggi dari penduduk asli.Dari penggalian tanah di mahenyo Daro dan Harappa dapat diketahui bahwa bangsa Drawida adalah bangsa yang sudah memiliki suatu peradaban yang tinggi.
Penggalian tanah itu menunjukkan bahwa:
a) Sebelum kedatangan bangsa arya bangsa Drawida sudah memiliki kota-kota besar, yang dibangun sesuai rencana dengan jalan-jalan besar, yang membjur dari utara ke selatan.
b) Mereka juga sudah membuat kapal-kapal yang digunakan untuk berdagang dengan bangsa-bangsa lain.
c) Mereka hidup dari pertanian dan mereka cinta damai.
d) Masyarakat mereka bersifat matriakhal dan tidak mengenal kasta-kasta.
e) Agamanya, mereka memuja seorang dewi tertinggi yang dianggap sebagai ibu alam. Selain itu mereka juga memuja binatang-binatang, umpamanya: ular, lembu dan sebagainya.
Peradaban ini disebut peradaban sindh.
4. Peradaban Arya
Bangsa Arya juga berasal dari daerah sekitar Asia Tengah, menyebar memasuki daerah- daerah Iran (Persia), Mesopotamia, dan juga masuk ke daerah Eropa. Yang sampai masuk ke India adalah merupakan bagian dari yang pernah masuk ke Iran.
Kedatangan bangsa Arya ke India terjadi pada abad ke 15 SM.bangsa arya ini telah memerangi kerajaan-kerajaan yang didirikan oleh bangsa berkulit kuning di India itu dan berhasil mengakahkan sebagian besar dari mereka serta menjadikan kawasan-kawasanyang dikalahkannya itu sebagai wilayah yang tunduk dibawah pengaruh mereka. Bangsa arya tidak tercampur dengan penduduk India dengan jalan perkawinan, malah mereka menjaga dengan sungguh-sungguh keturunan mereka yang berkulit putih itu, dan menggiring penduduk asli Negara India ke hutan-hutan dan gunung –gunung atau menjadikan mereka sebagai orang-orang tawanan yang dinamakan dalam sastra lama bangsa arya sebagai bangsa hamba sahaya. Bangsa arya talah meminta pertolongan dari tuhan mereka “indra” untuk megakahkan penduduk India. Diantara bacaan doa mereka adalah “ wahai Indra Tuhan kami! Suku-suku kaum desa (budak) telah mengepung kami dari segenap penjuru dan mereka tidak memberikan korban apa-apa, mereka bukan manusia dan tidak berkepercayaan. Wahai penghancur musuh! Binasakan mereka dan keturunannya.”
Alasan tidak terjadinya perkawinan antara bangsa arya dan bangsa India adalah karena bangsa Arya ini masuk ke India bukan sebagai tentara angkatan perang. Perbedaan diantara keduanya memang besar. Kekuatan tentara biasanya adalah laki-laki yang mudah sekali melakukan hubungan dengan wanita-wanita dengan bangsa yang diakalahkan. Tetapi bangsa Arya datang ke India dengan membawa harta kekayaan, istri-istri dan anak-anak mereka. Jadi, tidaklah mereka berkeinginan untuk bercampur(kawin)dengan wanita-wanita India. Sikap tidak memperhatikan wanta ini dengan diiringi pula dengan perasaan bangga dan tinggi karena memperoleh kemenangan inilah salah satu sebab yang menimbulkan kasta-kasta, begitu pula ini merupakan salah satu sebab terdapatnya bermacam-macam warna kulit di India.
5. Pembagian sejarah agama Hindu
Oleh orang pribumi sendiri agama hindu disebut sanatana dharma, yang berarti: agama yang kekal. Dengan ungkapan ini orang hindu menyatakan keyahinannya, bahwa agama tidaklah terikat oleh zaman, agam bersamaan dengan hidup, sebab agama dalam makanan rohaniah manusia kecuali sebutan sanatana dharma, agama hindu juga disebut dengan nama waidika-dharma, yang berarti agama weda. Dengan ungkapan ini dinyatakan, bahwa kitab weda menjadi kitab dasar agama hindu.
Sebenarnya agama hindu bukanlah agama dalam arti yang biasa. Agama hindu adalah suatu bidang keagamaan dan kebudayaan, yang meliputi zaman kira-kira 1500 SM hingga zaman sekarang. Dalam perjalanannya disepanjang abad itu agama hindu berkembang sambil berubah dan terbagi-bagi, sehingga memiliki cirri yang bermacam-macam, yang oleh penganutnya kadang-kadang diutamakan, tetapi kadang-kadang tidak diutamakan sama sekali. Oleh karena itu Govinda Das mengatakan, bahwa agama hindu sesungguhnya adalah suatu proses antropologis, yang hanya karena nasibyang ironis saja diberi nama agama.
Dengan berpangkal pada weda-weda yang berisi adat istiadat dan gagasan-gagasan salah satu atau beberapa suku bangsa, maka agama hindu sudah mengalami perkembangan sepanjang abad hingga sekarang, bagaikan suatu bola salju. Yang semakin lama semakin besar, karena mengisap adat istiadat dan gagasan-gagasan bangsa-bangsa yang dijumpainya. Tak ada sesuatupun yang ditolak.
Agama hindu meliputi segala sesuatu dan menyesuaikan diri dengan sesuatu.tiap gagasan bisa mendapatkan makanan darinya.
Ia memiliki aspek-aspek rohani dan jasmani, yang berlaku bagi umum, dan yang berlaku bagi beberapa orang saja, yang subjektif dan objektif,yang akali dan yang nir-akali, yang murni dan yang tak murni. Agama ini dapat diumpamajkan sebagai suatu tubuh yang sangat besar, yang memiliki banyak segi yang tak teratur.
Satu segi bagi hal-hal yang praktis, yang lain bagi hal-hal yang bersifat pertapaan dan yang lain lagi bagi yang bersifat nafsani, yang lain lagi bagi yang bersifat falsafah dan yang subjektif.

B. Sejarah perkembangan agama hindu di India
Dari pendapat Govinda Das ini dijelaskan bahwa agama Hindu meliputi suatu sejarang yang berabad –abad hingga sekarang.
Sejarah yang panjang itu dapat dibagi menjadi 3 bagian yang besar, sekalipun batas-batas pembagian ini tidak dapat digariskan dengan jelas. Tiga bagian besar itu adalah:
a) Zaman weda
Zaman Weda dimulai pada waktu bangsa Arya berada di Punjab di Lembah Sungai Sindhu, sekitar 2500 s.d 1500 tahun sebelum Masehi, setelah mendesak bangsa Dravida kesebelah Selatan sampai ke dataran tinggi Dekkan. bangsa Arya telah memiliki peradaban tinggi, mereka menyembah Dewa-dewa seperti Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa dan sebagainya. Walaupun Dewa-dewa itu banyak, namun semuanya adalah manifestasi dan perwujudan Tuhan Yang Maha Tunggal. Tuhan yang Tunggal dan Maha Kuasa dipandang sebagai pengatur tertib alam semesta, yang disebut "Rta". Pada jaman ini, masyarakat dibagi atas kaum Brahmana, Ksatriya, Vaisya dan Sudra.
Dikatakan bahwa orang- orang Aryalah yang menerima wahyu Weda. Wahyu- wahyu Weda ini tidak turun sekaligus, melainkan dalam jangka waktu yang agak lama, dan juga tidak diwahyukan di satu tempat saja. Penerima wahyu disebut Maha Resi, diterima melalui pendengaran, dan oleh sebab itu wahyu Weda disebut Sruti (sru= pendengaran). Kurun waktu turunnya wahyu- wahyu Weda itulah yang disebut jaman Weda dan ajaran Weda inilah yang kemudian tersebar ke berbagai penjuru dunia. Dan zaman ini dapat dibagi lagi menurut pertumbuhan kitab-kitab yang menjadi sumber hidup keagamaan pada zaman ini,menjadi :
a. Zaman Weda purba atau zaman Weda Samhita, dimulai dari tahun 1500 SM hingga kira-kira tahun 1000 SM. Pada zaman ini bangsa Arya masih berada di Punyab, yaitu daerah sungai Indus atau sindhu. Disini belum banyak terdapat penyesuaian diri dengan peradaban India purba.
b. Zaman brahmana, kira-kira tahun 1000 SM hingga kira-kira tahun 750 S.M. pada zaman ini para imam, yaitu para Brahmana, sangat berkuasa dan menimbulkan kitab-kitab yang berlainan sekali sifatnya dibandingkan dengan kitab-kitab Weda Samhita. Sekarang penyesuaian diri dengan peradaban India purba sudah lebih maju, sehingnga timbul jiwa baru.
Dan kekuasaan kaum Brahmana amat besar pada kehidupan keagamaan, kaum brahmanalah yang mengantarkan persembahan orang kepada para Dewa pada waktu itu. Jaman Brahmana ini ditandai pula mulai tersusunnya "Tata Cara Upacara" beragama yang teratur. Kitab Brahmana, adalah kitab yang menguraikan tentang saji dan upacaranya. Penyusunan tentang Tata Cara Upacara agama berdasarkan wahyu-wahyu Tuhan yang termuat di dalam ayat-ayat Kitab Suci Weda.
c. Zaman upanizad, tahun 750 SM hingga tahun 500 sM. Pada zaman ini. yang dipentingkan tidak hanya terbatas pada Upacara dan Saji saja, akan tetapi lebih meningkat pada pengetahuan bathin yang lebih tinggi, yang dapat membuka tabir rahasia alam gaib. Jaman Upanisad ini adalah jaman pengembangan dan penyusunan falsafah agama, yaitu jaman orang berfilsafat atas dasar Weda. Pada jaman ini muncullah ajaran filsafat yang tinggi-tinggi, yang kemudian dikembangkan pula pada ajaran Darsana, Itihasa dan Purana. Sejak jaman Purana, pemujaan Tuhan sebagai Tri Murti menjadi umum.
b) Zaman agama Buddha, sejak tahun 1500 SM hingga kira-kira tahun 300 M. pada zaman ini timbulah agama Buddha, dimulai ketika putra Raja Sudhodana yang bernama "Sidharta", menafsirkan Weda dari sudut logika dan mengembangkan sistem yoga dan semadhi, sebagai jalan untuk menghubungkan diri dengan Tuhan.
Agama Hindu, dari India Selatan menyebar sampai keluar India melalui beberapa cara. Dari sekian arah penyebaran ajaran agama Hindu sampai juga di Nusantara.
c) Zaman agama Hindu, seperti dikenal orang sekarang. Zaman ini dimulai dari tahun 300 hingga sekarang. Agama ini bangkit setelah untuk beberapa abad didesak oleh agama Buddha. Oleh karena itu agama Hindu memperlihatkan penngaruhnya terhadap agama Buddha dan agama sebelum kedatangan bangsa Arya.




BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sebab- Sebab Keagamaan kelahiran Agama Hindu di India penduduk India yang tertua tergolong bangsa negrito, yang kemudian bercampur dengan bangsa-bangsa yang mendatangi India.diantara bangsa-bangsa yang memasuki India dan mempunyai pengaruh yang besar sekali atas bangsa India adalah bangsa Drawida dan bangsa Arya.
Bangsa Drawida tersebar di seluruh India. Tetapi di India Utara mereka kemudian didesak oleh bangsa Arya yang memasuki India kira-kira pada tahun 1500 SM. Namun hal ini tidak berarti bahwa mereka dilenyapkan dari india utara. Mereka bercampur dengan bangsa Arya itu.
2. Sejarah perkembangan agama Hindu di Hindia pada hakekatnya dibagi menjadi 3 bagian besar, antara lain:
a) Zaman weda,merupakan zaman sejak masuknya bangsa Arya di Punjab hingga timbulnya agama budha pada kira-kira tahun 500 SM. zaman ini dapat dibagi lagi menurut pertumbuhan kitab-kitab yang menjadi sumber hidup keagamaan pada zaman ini menjadi:
• Zaman Weda purba atau zaman Weda samhita
• Zaman Brahmana
• Zaman upanisad
b) Zaman agama budha, sejak tahun 1500 SM hingga kira-kira tahun 300 M. pada zaman ini timbulah agama Buddha, dimulai ketika putra Raja Sudhodana yang bernama "Sidharta", menafsirkan Weda dari sudut logika dan mengembangkan sistem yoga dan semadhi, sebagai jalan untuk menghubungkan diri dengan Tuhan.
c) Zaman agama Hindu, seperti dikenal orang sekarang. Zaman ini dimulai dari tahun 300 hingga sekarang. Agama ini bangkit setelah untuk beberapa abad didesak oleh agama Buddha. Oleh karena itu agama Hindu memperlihatkan penngaruhnya terhadap agama Buddha dan agama sebelum kedatangan bangsa Arya.
DAFTAR PUSTAKA

Hadiwijono, harun. 2001.Agama hindu dan budha.jakarta: PT.BPK gunung mulia.
Shalaby, Ahmad.1998.perbandingan agama-agama:agama-agama besar di India.jakarta: bumi aksara.
www.babadbali.com/canangsari/pa-sejarah-perkembangan.htm.
http://www.parisada.org/index,php?option=com_content&task=view&id=904&itemid=29










SEBAB – SEBAB KELAHIRAN DAN PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DI INDIA


MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Hinduisme”
















Oleh:

1. Hidayatul Wahidah Nim : E32208002
2. Elmi Nur Fadalina Nim : E32208003



Dosen Pembimbing
Nasruddin, M.Pd.I, M.A.
NIP. 197308032009011005




FAKULTAS USHULUDDIN
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2010
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alloh yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,dan hidayah-Nya serta menganugerahkan tetesan ilmu,kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ sebab-sebab kelahiran dan perkembangan agama hindu di India”.
Dalam makalah ini, penulis mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber-sumber materi penunjang yang dapat menunjang terselesainya makalah ini. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada bapak Nasruddin, M.A, M.pd.I selaku dosen pengampu dalam penyusunan makalah ini.
Di dalam makalah ini akan dibahas tentang sebab-sebab kelahiran dan perkembangan agama hindu di India yang semua ini semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kepada pembaca kami mengharap kritik dan saran, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.



Surabaya, 8 maret 2010


Penulis






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Sebab- sebab Keagamaan kelahiran Agama Hindu di India 2
B. Sejarah Perkembangan Agama Hindu Di India 7
BAB III PENUTUP 10
A. Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar