Selasa, 29 Maret 2011

A. Latar Belakang
Memahami Masyarakat manusia memrupakan suatu upaya yang selalu menarik untuk dilakukan, berbagai prespktif atau metode penelitian sudah ditawarkan, akan tetapi amsmih belum bisa memeberikan jawaban yang s ecara tuntas dan menyeluruh, akan tetapi jawabannya masih parsial, di tengah tengah kesenjangan seperti itlah metode penelitian etnografi hadir untk mencoba menela’ah kehidupan atau kebiasaan suatu masyarakat secara menyeluruh dan objektif.
Di Indonesia, etnografi kurang dikenal oleh kalangan ilmuwan pada umumnya, hanya mereka yang bergerak dari ranah antropologinyang akrab dengan metode etnorafi ini, padahal etnografi sebenarnya bisa digunakan sebagai pisau analisis di berbagai cabang ilmu pengetahuan.
Etnografi menjelaskan secara detail kondisi masyarakat yang sedang menjajdi objek penelitian baik secara bahasa maupun secara tulisan, agar keaslian dokumen dan fakta yang ada dilapangan tetap bisa dipertahankan, itu kenapa ketika seorang ilmuwan ingin melakukan penelitian dengan menggunakan metode etnografi membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar, karena seorang ilmuwan tersebut harus benar benar menyatu dengan objek penelitian untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Dalam makalah ini nanti penulis akan berusaha untuk menguraikan tentang apakah etnografi itu? Dan juga bagaimana cara penulisan dalam deskripsi etnografi?
Beranjak dari rumusan masalah diatas tersebut maka dalam makalah ini nanti akan disajikan beberapa data yang berkaitan dengan pembahasan diatas.

B . Pengertian Etnografi
Etnografi ditinjau secara harfiah berarti tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa yang ditulis oleh seorang antropolog atas hasil penelitian lapangan selama beberapa waktu yang relative .
Beberpa Tokoh antropologi mengungkapkan pendapatnya tentang etnografi diantaranya adalah:
- adamson hoebel secara ringkas menegaskan bahwa “the foundation of cultural antropologhy is etnografi” (dasar antropologi cultural adalah etnografi).
- Anthony F.C Wallace mengatakan bahwa “all of the comparative and theoretical work of cultural antropologhy depends upon trough and precise enthnographic description” (semua karya komparatif dan teoritis antropologi cultural tergantung pada deskriptif etnografi yang cermat dan mendalam).
- Terakhir adalah kutipan dari james spardley sendiri yang mengatakan bahwa “ethnography fieldwork is the hallmark of cultural etnography” ( kajian lapangan etnografi adalah tonggak antropologi kultuural).
Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian lapangan etnografi merupakan salah satu bagian dari ilmu antropologi yang bersifat cultural atau budaya,
Cirri dari penelitian lapangan etnografi adalah sifatnya yang holistic - integrative, thick description, dan analisa kualitatif dalam rangka mendapatkan Native points of view, sdangkan teknik pengumpulan data yang utama adalah Observasi- Pasrtisipasi, dan juga wawancara terbuka dan mendalam yang dilakukan dalam jangka waktu yang relative.
Berdsarkan kualifikasi waktu, etnografi terbagi dalam tiga fase :

A.1 Asal Mula Etnografi
Ketika membicarakan etnografi maka tidak akan lepas dari antropologi, antropologi muncul pada paruh kedua abad ke-20, kemudian berlanjut hingga pada ahir abad 19 W.H.R Rivers dari inggris dan Franz boas dari amerika serikat mereka berdua melakukan penelitian secara langsung dilapangan, dimana mereka ahirnya menemukan metode wawancara yang khas yang disebut dengan istilah “ genealogical methode” Pada masa awal ini teknik etnografi yang uatama adalah wawancara berulang ulang kali, dengan beberapa informan kunci dalam suatu komunitas yang menjadi objek penelitian.

A.2 Etnogarafi Modern
Metode etnografi yang umum baru muncul pada tahun 1915-1925 dan dipelopori oleh dua tokoh ahli aantropologi sosial A.R radcliffe- Brown dan bronislow malinow ski dari inggris, ciri utama yang membedakan mereka dengan etnografer tempo dulu adalah mereka keduanya tidak terlalu memandang penting hal ihwal yang berhubungan dengan sejarah suatu kelompok masyarakat, perhatian utama mereka di titik beratkan pada kehidupan masa sekarang yang sedang dijalani oleh anggota masyarakat yaitu tentang way of life masyarakat tersebut.
Menurut mereka tujuan dari etnogafi adalah untuk mendeskripsikan dan membangun struktur sosial dan budaya suatu masyarakat, dalam hal ini seorang etnografer tidak hanya melakukan wawancara pada informan saja melainkan harus praktek sendiri dan berpartispasi di masyarakat yang menjadi objek penelitian.

A.3 Etnografi baru
Etnografi baru mulai berkembang sejak tahun 1960-an, metode ini bersumber dari suatu aliran baru dalam ilmu antropologi yang disebut Cognitive antropologhy., Dalam etnografi modern seorang etnografer mendeskripsikan suatu kelompok masyarakat melalui analisis dan nalar dari dirinya sendiri, sedangkan dalam etnografi baru ini adalah mengunggah apa yang ada dalam Fikiran masyarakat, jadi tugas seorang peneliti adalah mengunggah apa yang ada dalam fikiran masyarakat tersebut yang kmudian mendiskripsikan pola yang ada dalam fikiran masyarakat yaitu melalui metode folk taxomony,
Yang dikembangkan oleh spardley, metode yang dikembangkannya termasuk dalam antropologi kognitif, spradley merupakan generasi kedua yang mengembangkan dan merombak aliran antropologi kognitif yang pada generasi awal dikembangkan oleh goodenough, spradley kemudian mendefinisikan budaya sebagai sistem pengetahuan yang diperoleh manusia melalui proses belajar yang merekan gunakan untuk menginterpretasikan dunia dan sekaligus untuk menyusun strategi perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka.
Satu hal lagi yang kemudian membedakan antara etnografi modern dan etnografi baru adalah, kalau etnografi modern lebih menganggap bahwa antropologi adalah suatu ilmu tentang masyarakat pinggiran yang terisolasi dari kecanggihan teknologi (primitif), sedang etnografi baru menganggap bahwa antropologi adalah suatu ilmu yang berfungsi untuk memahami masyarakat kita sendri dan masyarakat multikultural diseluruh dunia.
Spradley kemudian menerapkan metode panduan yang khas, metode ini dinamakan dengan the development research squence atau alur penelitian maju bertahap yang terdiri atas 5 prinsip:
a. Teknik tunggal, spradley menganjurkan agar para peneliti menggunakan teknik tunggal saja dalam melakukan penelitian lapanngan, teknik yang sering digunakan adalah wawacara etnografi
b. Identifikasi tugas, setelah menentukan salah satu teknik penelitian serang peneliti pemula harus mengenali langkah langkah pokok yang harus diambil dalam menjalankan teknik tersebut, dalam teknik wawancara etnografi spradley telah menggariskan 12 langkah pokok yang harus dilalui.
c. Maju bertahap, dalam menjalankan penelitian sebaiknya langkah pokok tersebut dijalankan dengan berurutan atau maju secara bertahap
d. Penelitian orisinal, dalam artian teknik yang sudah kita tentukan harus dilakukan dalam praktik penelitian sungguhan tidak hanya dalam latihan saja.
e. Problem – sloving, artinya penelitian yang telah dilakukan tersebut kemudian mampu menyelesaikan masalah yang ada dalam suatu keompok masyarakat tersebut, tidak hanya melakukan penelitian tapi tanpa ada hasilnya .

C. Bahasa Penulisan Etnografi
Menurut James P.spardley “salah satu cara terbaik untuk menulis suatu etnografi adalah dengan membaca etnografi lain, pilihlah etnografi yang menyampaikan makna budaya lain, yang mana tulisan tersebut bisa menjadikan budaya tersebut hidupsehingga membuat kita memahami orang dan cara mereka hidup” , Jadi menurut spardley jika kita ingin menjadi seorang etnografer yang baik maka kita harus mau membaca tulisan tulisan etnografer sebelumnya agar bisa menjadi pertimbangan dan contoh ketika kita ingin menulis etnigrafi.
Sebelum menulis etnografi kita harus memahami dan menerjemahkan terlebih dahulu budaya dari suatu masyarakat yang telah kita teliti, penerjemahan meliputi keseluruhan proses penemuan makna suatu kebudayaan dan menyampaikan makna suatu kebudayaan dan menyampaikan makna ini kepada orang lain, sebagaimana penenrjemah, etnografer mempunyai tugas ganda, disatu pihak etnografer harus mamsuk kedalam suasana budaya dan pemikiran informannya, semakin sungguh sungguh etnografer memahami memahami dan mencerna system makna budaya yabg dipelajari informannya maka semakin efektif penerjemahan akhir yang dilakukan etnografer tersebut.
Tugas kedua dari penerjemahan adalah menyampaikan makna budaya yang telah ditemukan etnografer kepada para pembaca yang tidak mengenal budaya atau suasana budaya itu, ini berarti bahwa setiap etnografer harus mengembangkan keahlian untuk menyampaikannya dalam bentuk tulisan .
Tahapan tahapan dalam penulisan etnografi :
1. statemen statemen universal, statemen atatemen ini meliputi semua hal yang berkaitan dengan umat manusia, tingkah laku mereka kebudayaan mereka atau tingkah laku sekitar mereka, statemen ini adalah statemen yang mencakup semua hal.
2. statemen statemen deskriptif lintas budaya, tahapan abstarksi kedua meliputi statemen statemen mengenai dua msyarakat atau lebih, statemen dalam tahap abstraksi ini meliputi berbagai penegasan yang luas menurut beberapa masyarakat, tetapi tidak harus untuk semua masyarakat.
3. statemen umum mengenai suatu masyarakat atau kelompok budaya.
4. statemen umum mengenai suatu suasana budaya yang spesifik.
5. statemen spesifik mengenai suatu domain budaya.
6. statemen insiden spesifik.
Penulisan etnografi memuat statemen statemen pada enam tahapan diatas dari hal yang umum ke hal yang khusus, penulisan yang efektif yang berfungsi mengkomunikasikan makna suatu budaya pada para pembaca akan tercapai .
D. Kesimpulan
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan beberapa hal dalam makalh ini:
a. Pengertian Etnografi yang ditinjau secara harfiah berarti tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa yang ditulis oleh seorang antropolog atas hasil penelitian lapangan selama beberapa waktu yang relative
b. Tahapan tahapan dalam penulisan etnografi :
1. statemen statemen universal,
2. statemen statemen deskriptif lintas budaya
3. statemen umum mengenai suatu masyarakat atau kelompok budaya
4. statemen umum mengenai suatu suasana budaya yang spesifik.
5. statemen spesifik mengenai suatu domain budaya.
6. statemen insiden spesifik.

DAFTAR PUSTAKA
- Spardley.P james, Metode Etnografi, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar