Rabu, 30 Maret 2011

KEPERCAYAAN PADA KEKUATAN GOIB

Oleh : Mohammad Thoriqul Huda
PENDAHULUAN
Antropologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kebudayaan manusia dari zaman ke zaman, sedang agama merupakan suatu kepercayaan yang banyak di imani oleh masyarakat pada umumnya, antropologi agama merupakan cabang ilmu yang mempelajari budaya masyarakat beragama.
Setiap agama memmpunyai ritual (budaya) yang mereka lakukan sesuai dengan ajaran agama masing masing, bebrtuuan untuk memuja tuhan atau kepercayaan gaoib yag mereka percaya.
Percaya kepada kekuatan goib merupaka salah satu bentuk adanya agama, sekrang yang perlu kita ketahui adalah bagaimanakah kepercayaan goib yang di percaya masyarakat beragama ?. dan bagaimana pula bentuk ritual yang mereka lakukan sebagai bentuk pemujaan terhadap tuhan mereka?

DEFINISI AGAMA
Antropologi adalah kajian ilmu yang mempelajari tentang budaya manusia, jadi secara garis besar antropologi agama adalah ilmu yang mempelajari tentang budaya masyarakat beragama, baik dari segi bagaimana dia melakukan ritual, dan kebiasaan mereka dalam melakukan ibadah setiap harinya .
Antropologi agama secara sederhana berarti ilmu tentang manusia yang di pahami dari sisi perilaku manusia, antropologi menyelidiki kenapa dan bagaimana manusia beragama, sebagai ilmu kebudayaan definisi antropologi tentang agama meninjau dari segi kebudayaan dan bagaimana posisi kehidupan beragama secara keseluruhan.
Berikut ini adalah tinjauan ma,na dari agama yang dikemukakan oleh beberapa tokoh antropologi :
1. menurut Edward burnett tylor, agama adalah : menurut tylor agama di gambarkan sebagai kepercayaan kepada adanya ruh gaib yang berfikir bertindak dan merasakan sama dengan manusia, kepercayaan yang gaib dalam agama punya asal usul dari kepercayaan animisme dan dinamisme masyarakat primitif, segala sesuatu di alam ini di percaya mempunyai ruh.
Esensi agam menurut taylor sebagai kepercayaan terhadap hal hal spiritual, hal ini yang selama ini di percayai oleh umat umat beragama, wujud spiritual juga di artikan dalam bentuk hal gaib, kekuatan gaib dalam agama yang menjadi sentral dalam agama tersebut adalah tuhan. Hampir semua agama mempercayai adanya tuhan dalam agama mereka, hal ini dikarenakan tuhan merupakan sesuatu yang menjadi pokok pemujaan manusia.
2. Lucien levy – bruhl (1857- 1945)
Bruhl seorang ahli sejarah dan filsafat perancis terkenal karena karya karyanya mengenai mentalitas primitif, menurutnya agama adalah pandangan dan jalan orang primitive, agama sebagaimana halnya magi, menurut bruhl agama adalah sesuatu yang tidak logis dan tidak rasional, sehingga tidak akan pernah menghantarkan manusia menuju kemajuan.
Ini berarti bruhl membedakan antara agama atau magi dengan ilmu pengetahuan , sains atau ilmu teknologi.
3. james george frazer (1854 - 1941).
frazer seorang pengagum atau murid taylor berasal dari skotlandia, ia tidak mengemukakan definisi agama secara spesifik, akan tetapi dia tidak membedakan antara religi dan magi yang sama sama cocok bagi masyarakat yang masih befikir pralogis, sedangkan sains cocok bagi masyarakat modern yang sudajh berfikir logis.
Esensi agama menurut frazer adalah ketergantungan atau kepercayaan manusia terhadap hal supranatural.

ASPEK ASPEK AGAMA
Agama dan kehidupan beragama begitu kompleks, untuk memahami fenomena kehidupan beragama diperlukan pengetahuan tentang aspek apa saja yang dimiliki oleh agama, dengan demikian aspek aspek kehidupan beragama mirip dengan unsur usnur kehidupan beragama.
Ada beberapa bentuk aspek aspek yang ada dalam agama :
a. kepercayaan pada kekuatan goib
b. sacral
c. ritual
d. umat beragama
e. mistisme dan kebatinan
disini pemakalah akan membahas lebih lanjut mengenai poin pertama yakni kepercayaan pada kekuatan goib.
Kepercayaan keagamaan di dasarkan pada adanya kekuatan goib yaitu tuhan yang berada di atas alam ini (superanatural) atau yang ada di balik alam fisik, tuhan, roh dan semua yang berbentuk goib adalah hal hal yang ada di luar alam nyata, kepercayaan pada kekuatan goib daalm ilmu antropologi lebih dikenal dengan sebutan superanatural beings yang merupakan inti dari kepercayaan keagamaan .
Oleh karena itu seperti yang dipahami agama adalah pandangan dan prinsip hidup yang didasarkan pada adanya kekuatan goib yang berpengaruh dalam kehidupan manusia, menurut pandangan umum atau lebih pada panndangan masyarakat barat menyatakan bahwa ajaran yang bergantung pada kekuatan goib di nilai tidak rasional, tidak realities dan tidak modern.
Max weber mengungkapkan bahwa tudak ada masyarakat tanpa agama, kalau masyarakat ingin bertahan lama maka harus ada tuhan yang disembah, masyarakat dari zaman kuno sampai modern ini ,menyembah tuhan, walaupun dengan berbagai bentuk dan rumusannya, agama menurut weber dapat dalam bentuk konsepsi supranatural, jiwa, ruh, tuhan, atau kekuatan goib lainnya .
Dalam perkembangannya, kepercayaan kepada adanya tuhan yang maha kuasa ini digambarkan oleh manusia atau kommunitas tertentu menurut daya jangkau akalnya masing masing, sifat yang diberikan kepada tuhan pun menjdai beragam dan jumlahnya juga berbeda antara satu masyarakat penganut agama dan msyarakat lain.
Namun ahli antropologi periode awal memandang sebaliknya, konsep percaya kepada supernantural being, menurt taylor dimulai dengan kepercayaan kepada animisme, animisme lama lama berevolusi menjadi polliteisme dan kemudian menjadi monoteisme, yang kemudian mereka percaya terhadap suatu kekuasaan goib yang ada di balik apa yang mereka sembah secara material .
Kebanyakan masyarakat penganut agama menggambarkan tuhan dengan struktur kekuasaan yang ada pada mereka, seperti adanya tuhan yang maha kuasa dan pembantu pembantunya, ada juga yang menggambarkan tuhan pencipta, pemelihara, seperti halnya yang tergambar dalam agama hindu.
Kepercayaan kepada hal goib pada tuhan sebagai pokok kepercayaan beragama, seperti yang telah diungkap diatas juga menuntit kepercayaan kepada adanya kehidupan setelah mati atau kehidpan akhirat, kehidupan akhirat juga di gambarkan manusia dan masyarakat penganut berbagai agama dengan berbagai bentuk yang berbeda, hindu misalnya menggambarkannya dalam bentuk renkarnasi berketerusan sampai roh tersebut benar benar suci dan kembali bersatu dengantuhan yang maha kuasa, sedangkan dalam islam seperti yang telah kita ketahui bahwa setelah mati maka manusia akan menjalani proses hisab yang kemudian menentukan proses kehidupan di akhirat nanti.
Dengan demikian kepercayaan suatu masyarakat kepada yang gaib bervariasi dari yangtidak punya asal usul manusia sampai sampai yang dipercayai berasal dari manusia, yang idak dari manusia adalah tuhan yang maha kuasa, mahluk ruhaniah seperti jin malaikat, sedangkan yang dihubungkan dengan manusia seperti ruh nenek moyang, ruh, tuhan arwah nenek moyang mereka sendiri.

BENTUK BENTUK RITUAL KEAGAMAAN
Setiap agama percaya pada adanya kepercayaan goib, sseperti yang sudah di jabarkan dia atas, akan tetapi dalam mengeplikasikan
pemujaannya terhadap kekuatan goib tersebut (tuhan) setiap agama berbeda beda, sesuai dengan apa yang mereka percayai, pemujaan terhadap kekuatan goib dilakukan oleh umat beragama sebagai benntuk rasa syukur terhadap tuhan yang telah memberikan kehidupan di dunia, jadi pemujaan kepada tuhan merupakan bentuk dari rasa syukur tersebut.
Dalam kepercayaan semua agama hampir di percaya bahwa tuhan adalah maha kuasa, secara rasional ketika mempunyai sifat maha kuasa maka tuhan tidak akan perlu kita puja dengan melakuakan ritual ritual keagamaan, karena kalau kita memuja tuhan dengan esensi agar tuhan tetap berkuasa dan kekuasaannya tidak berkuarang maka esensi seperti itu adalah salah, ketika kita memuja tuhan maka itu adalah benntuk dari rasa terima kasih kita terhadap tuhan atas apa yang telah tuhan berikan kepada kita.
Adapun beberapa bentuk benntuk ritual yang dilakuakn oleh masyarakat keagamaan adalah :
1. Islam
Dalam masyarakat islam ibadah atau sholat fardlu menjadi bentuk ritual yang wajib dilakukan oleh umat islam diseluruh muka bimi ini, hal ini sesuai dengan anjuran ajaran agama yang tertulis dalam al- qmur’an surat al- bayyinah ayat 5 :

            •     
Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.(al- bayyinah : 5) .
Selain itu umat islam juga harus menjalankan bentuk bentuk ritual yang dilkukan pada moent moment tertentu saja, sperti puasa yang dilakuakn ketika bulan ramadlan tiba, atau peringatan peringatan lain.
Berdasarkan ajaran islam yang terumus dalam al-qu r’an dan hadis maka umat islam wajib menjalankan apa yang di perintahkan dalam al-qur’an dan hadis dan wajib pula menhauhi larangan yang ada didalamnya.

2. Hindu
orang hinndu dalam menjalankan ritual keagamaannya berdasarkan pada ajaran weda, menurut tradisi hindu kitab ini adalah ciptaan dewa brahma yang mana isisnya di wahyukan oleh dewa brahma kepada para resi atau para pendeta alam bentuk mantra mantra yang kemudian disusun sebagai pujian pujian oleh para resi sebagai pernyataan rasa hatinya .
Jadi ritual pemujaan umat hindu pada tuhannya dilakukan dengan melakukan nyanyian nyanyia yang ditjukan terhadap tuhannya di dalam tempat peribadatannya, selain itu juga ada banyak ritual ritual keagaman orang hindu dalam memeperingati moment moment tertentu, seperti upacara ngaben yang dilakukan untuk mengantarkan mayat, puasa sehari yang dilakukan untuk memperingati ulang tahun gurunya yang sudah meninggal (haree krisna).
3. Budha
menurut para ahli barat agama budha, didirikan oleh budhaa gautama yang lahir pada tahun 563 SM, ia adalah anak raja suddhodana yang memerintah atas suku sakya.
Umat budha sering melakukan ritual untuk menyembah tuhannya dalam bentuk nyainyain nyanyian dan pemujaan pemujaan, selain itu bertapa atau kontemplasi juga merupakan bentuk aktifitas umat budha untuk mengosongkan diri dari belenggu duniawi dan mencoba bersatu dengan tuhannya.
4. Kristen.
Para pemeluka agama Kristen malakukan ritual pemujaan kepada tuhannya dalam bentuk nyanyian syair syair yang di pimin oleh seorang pendeta dalam tempat ibadah mereka (gereja), selain itu umat kristiani juga mempunyai ritual ritual yang khusus dilakukan pada moment tertentu ssaja, seperti melakukan puasa, dan perayaan perayaan yang bertujuan untuk memeperingati hari hari penting dalam ajaran kristen.

KESIMPULAN
Antropologi agama adalah ilmu yang mempelajari tentang budaya masyarakat beragama, baik dari segi bagaimana dia melakukan ritual, dan kebiasaan mereka dalam melakukan ibadah setiap harinya.
Setiap agama mempnyai kepercayaan kepada hal goib atau tuhan mereka, seiring dengan berkembangnya peradaban masyarakat keagamaan banyak mengaplikasikan rasa kepercyaannya terhadap hal goib tersebut dalam bentuk benda benda sesuai dengan batas akal kemampuan meraka masing masing, jadi dalamkepercayaan goib ada yang murni dari keerkaitan manusia dan ada juga yang terkait dengan manusia, kepercayaan goib yang tidak terkait dengan manusia adalah tuhan, malaikat, dan juga jin, sedangkan kepercayaan goib yang terkait dengan manusia adalah sperti ruh nenek moyang.
Setiap agama memepunyai bentuk ritual keagamaan masing masing, seperti mritual sholat, memuja tuhan dengan melantunkan nyanyian nyanyian sya’ir, berkontemplasi sebgai upaya perenungan diri dari belenggu kehidupan duniawi, melakukan ritual ngaben (pembakaran mayat ) yang biasanya dilakukan oleh umat hindu.

DAFTAR PUSTAKA
- Agus, Bustanuddin Agama dalam kehidupan manusiaI. Jakarta : PT.Raja Grafindo persada, 2006.
- Dep. agama, Al-Qur’an dan terjemahnya, Bandung : CV.Diponegoro, 2000.
- Leksono, sugeng puji, petualangan antropologi, Malang : UPT. UMM, 2006
- Wijono, harun hadi , agama hindu dan budha, Jakarta : gunung mulia , 2005,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar