Selasa, 29 Maret 2011

kurikulum

Latar Belakang
Kurikulum tampaknya merupakan bagian yang penting dari pendidikan, kurikulum disusun sebagai suatu hal yang harus dilalui oleh peserta didik untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai.
Kurikulum juga merupakan progam pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi peserta didiknya, berdasarkan progam pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan .
Oleh karena itu sangat pennting bagi kita mengerti tentang apa itu kurikulum?, bagaimana peran dan fungsi kurikulum itu sendiri?, kurikulum apa yang dipakai saat ini oleh Negara kita?,
Dari beberapa rumusan masalah yang singkat tersebut diharapkan kita mampu memahami makna dari kurikulum, mengetahui peran dan fungsi dari kurikulum, dan paham terhadap konsep kurikulum terbaru di indonensia. Sehingga dalam makalah ini nanti akan dijelaskan secara singkat dan jelas tentang kurikulum serta fungsi dan perannya.
Pengertian Kurikulum
Banyak orang yang menganggap kurikulum berkaitan dengan bahan ajar peserta didik atau buku buku pelajaran yang harus dimiliki oleh peserta didik sehingga perubahan kurikulum identik dengan perubahan buku pelajarn padahal persoalan perubahan kurikulum tidak bisa dilihat dari satu dimensi persoalan saja akan tetapi banyak persoalan lainnya termasuk persoalan arah tujuan pendidikan, persoalan materi pelajaran, serta persoalan lainnya yang terkait dengan hal itu.
Istilah Kurikulum pertama kali digunakan pada dunia olahraga pada zaman yunani kuno yang berasal dari kata curir dan curere, pada waktu itu kurikulum diartikan sebagai jarak tempuh yang dipakai yang harus ditempuh oleh seorang pelari, orang zaman dulu mengistilahkannya dengan tempat berpacu a tau berlari, mulai dari strat hingga finish, sedang dalam bahasa latin kurikulum berasal sari kata “track” yang berarti jalur pacu .
Selanjutnya istilah kurikulum kemudian digunakan dalam dunia pendidikan, para ahli pendidikan memiliki penafsiran yang berbeda mengenai arti dari kurikulum itu sendiri, namun demikian dalam penafsiran yang berbeda tersebut tetap ada kesamaan, kesamaan tersebut adalah bahwa kurikulum berhubungan erat dengan usaha menegmbangan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
Ada juga yang berpendapat bahwa kurikulum mulai dikenal sebagai salah satu istilah dalam dunia pendidikan sejak kurang lebih satu abad yang lampau, perkataan ini belum terdapat dalam kasus Webster tahun 1812 dan baru timbul pertama kali dalam kamus tahun 1856 .
Dalam system pendidikan nasional, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman pnyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, (Pasal 1 butir 19 UU No.20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional) .
Menurut grayson Kurikulum adalah Suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out comes) yang diharapkan dari suatu pekerjaan, perencanaan tersebut harus disusun secara terstruktur
Biasanya Istilah kurikulum juga dipergunakan dalam beberapa cara membentuk progama bahan pelajaran bagi keseluruhan daur pendidikan atau keseluruhan progan dari berbagai pokok bahasan untuk keseluruhan daur pendidikan(Ochs 1974) , pada akhir akhir ini arti istilah kurikulum telah diperluas yang mencakup berbagai rencana kegiatan anak didik yang terperinci, macam macam bahan pendidikan, saran saran strategi belajar, pengaturan progam progam agar dapat diterapkan dan sebagainya .
Sedangkan menurut murray print (1993) yang mengungkapkan bahwa kurikulum meliputi :
a. Planed learning experience
b. Offered within and educational institution/ progam
c. Represented as a document
d. Includes experiences resulting from implementing that document.
Print memandang bahwa sebuah kurikulum meliputi perencanaa pengalaman belajar, progam sebuah lembaga pendidkan yang diwujudkan dalam sebuah dokumen serta hasil dari implementasi dokumen yang telah disusun.
Peran dan Fungsi Kurikulum
Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup dimasyarakat, makna dapat hidup dimasyarakat memiliki makna yang luas yang bukan saja berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk menginternalisasi nilau atau hidup sesuai dengan norma norma masyarakat akan tetapi pendidikan juga harus berisi tentang pemberian pengalaman agar anak dapat menegmbangkan kemampuanny sesuai dengan bakat dan minat mereka, Dengan demikian kurikulum merupakan komponen penting dalam system pendidikan, sebab didalmnya bukan hanya menyangkut tentang tujuan dan arah pendidikan.
Bagi siswa sendiri kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar sehingga melalui kurikulum siswa akan memahami apa yang harus dan akan dicapai dalam proses pembelajaran tersebut, berkaitan dengan fungsi kurikulum Alexander Inglis (dala hamalik, 1990) mengemukakan enam fungsi kurikulum untuk siswa :
a. Fungsi penyesuaian yang dimasksud adalah bahwa kurikulum harus mengantar siswa agar mampu menyesuaiakan diri dalam kehidupan social bermasyarakat, hal ini dikarenakan maysrakat tidak bersifat statis dan terus berubah sesuai d engan perkembangan zaman.
b. Fungsi intregasi yang dimaksud adalah bahwa kurikulum harus dapat mengembangkan pribadi siwa secara utuh.
c. Fungsi diferensiasi yang dimaksud adalah bahwa kurikulum harus mampu menampung siswa dengan segala keunikannya, hal ini dikarenakan siswa adalah organism yang unik yang memiliki perbedaan perbedaan, baik minat dan bakat, maupun perbedaan kemampuan.
d. Fungsi persiapan bahwa kurikulum harus memberikan persiapan kepada siswa baik untuk kehidupan bermasyarakat atau jenjang study yang lebih tinggi, kurikulum harus membekali para siswa berbagai pengetahuan.
e. Fungsi pemilihan dimaksudkan agar kurikulum dapat memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk belajar sesuai dengan bakat dan minatnya.
f. Fungsi diagnostic adalah fungsi untuk mengenal dan mengetahui kemampuan siswa .
Sebagai salah satu komponen penting dalam pendidikan setidaknya kurikulum mempunyai tiga peran penting, yakni peran konservatif, peran kreatif, serta peran kritis dan evaluative.
a. Peran Konnserfativ
Salah satu tugas dan tanggung jawab sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan adalah mewariskan nilai nilai dan budaya masyarakat kepada generasi muda, generasi muda perlu memahami dan menyadari norma norma dan pandangan hidup masyarakatnya, peran konservatif dari kurikulum adalah melestarikan berbagai budaya masa lalu, sebagai akibat dari era modern yang cenderung menggrogoti bahkan menolak budaya masa lalu, melalu peran konservatifnya ini kurikulum berperan dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai nilai luhur masyarakat, sehingga identitas akan dapat terjaga dengan baik.
b. Peran Kreatif
Sekolah memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan hal hal baru sesuai dengan tuntutan zaman, sebab pada kenyataannya masyarakat tidak bersifat statis akan tetapi selalu dinamis sesuai dengan perubahan yang ada disekitar mereka, dalam rangka inilah kurikulum harus mampu menjawab setiap tantangan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang cepat berubah, dalam peran kreatifnya ini kurikulum harus mengandung hal hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya agar agar dapat berperan aktif dalam kehidupan social bermasyarakat yang senantiasa bergerak maju secara dinamis, jika kurikulum tidak berperan kreatif maka pendidikan selamanya akan tertinggal yang berarti apa yang diberikan sekolah pada akhirnya akan kurang bermakna karena tidak relevan lagi dengan kebutuhan dan tuntunan social masyarakat.
c. Peran Kritis Evaluatif
Dalam peran ini kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai nilai dan budaya mana yang harus dimiliki oleh anak didik, dalam rangka ini kurikulum harus berperan kritis dan evaluative, dalam rangka inilah kurikulum harus berperan menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap dianggap bermanfaat bagi anak didik.
Dalam proses pengembangan kurikulum ketiga peran tersebut kurikulum harus berjalan seimbang agar tercipta bentuk kurikulum yang sesuai dan tetap menjaga keseimbangan .
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp) merupakan kurikulum terbaru di Indonesia yang disarankan untuk dijadikan rujukan oleh para pengembang kurikulum di tingkat satiuan pendidikan, KTSP merupakan kurikulum yang berorientasi pada ,pencapaian kompetensi oleh sebab itu kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum berbasis kompetensni tahun 2004.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan lahir dari semangat otonomi daerah, dimana urusan pendidikan tidak semuanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, akan tetapi menjadi tanggung jawab daerah masing masing oleh sebab itu jika dilihat dari latar belakang kurikulum ini merupakan kurikulum yang bersifat desentralistik.
Ada beberapa karakteristik dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan:
a. Kurikulum ini berorientasi pada disiplin ilmu pengetahuan,
b. KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu
c. KTSP adalah kurikulum yang mengakses kepentingan daerah .
Kesimpulan
Dari uraian makalah diatas dapat kita simpulkan beberapa hal pokok diantaranya :
a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman pnyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
b. Beberapa fungsi kurikulum diantaranya a dalah :
a. Fungsi penyesuaian
b. Fungsi intregasi
c. Fungsi diferensiasi
d. Fungsi persiapan
e. Fungsi pemilihan
f. Fungsi diagnostic
c. Beberapa peran kurikulum :
a. Peran kreatif
b. Peran Konnserfativ
c. Peran Kritis evaluative
d. KTSP adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan, dari pengertiannya tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa KTSP merupakan konsep kurikulum modern yang memberikan wewenang kepada setiap lembaga tingkat satuan pendidikan untuk mengelolah kurikulum sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Daftar Pustaka
- Hamalik Oemar, Manajemen pengembangan Kurikulum, Bandumg : PT.Remaja Rosda Karya, 2006.
- Lewy Arieh, Merencanakan Kurikulum Sekolah, Jakarta :Bhatara Karya Aksara, 1983.
- Nasution, Asas Asas Kurikulum, Bandung : jemmars, 1990.
- …………, Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 1989.
- Sanjaya Wina, Kurikulum dan Pembelajaran, Perdana, Jakarta :Media Group, 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar